September 10, 2009

Puisi tentang Kematian

berantai sendu terbersit kelam
tersiar panggilan jahanam
mimpi menjadi abu
gemercik air mata tersapu

perisai nasib kunjung pudar
himpitan terjejal belanga
dijamu pintu neraka
saat kuburan tak lagi nyaman

dosa memanggil lilitan api
saat lajang dihiasi jalang
saat senja bersetubuh nista

paras ini berteriak
lupa bagaimana tersenyum
tubuh merintih bersolek
nyali sudah diterjang padam

bisikkan dari langit ketujuh
malaikat murka menantang
dajal tertawa girang

hati ini belum terlecut
dunia telah menutupi mata
seakan kiamat takkan datang




2 komentar: