Juni 10, 2010

Verbalisasi Kehidupan

pantas saja dia begitu. bermain dengan verbal.
lengannya sudah lelah. jemari gemulainya itu tak berucap.
hati-hati dengan linguistik.
turut serta dalam pertikaian. membunuh karakter sosial.
tak menuntaskan masalah. cuma menginterpretasikan masalah dalam polemik lain.
coba cari jalan keluar. bukan jalan berujung maut.
tatkala para bajingan tak gentar.
bercuaplah dalam buritan

Stop Kau Usik Romansa

STOP.
santai saja
tunggu dulu
orangnya belum tiba
pasti bertemu

KAU.
kalau padam tak bersahabat
asal engkau bertobat
untuk berkawan dengan pejabat

USIK.
ulasan sisi paling rancu
siluet yang meredup
ini semua menjadi beku
kini berakhir menguncup

ROMANSA.
rindu akan dosa
obat pun tak berkutik
mati muda terselip dalam rupa
atas nama hati yang terkoyak
namamu akan selalu bersua
setiap rembulan berdetak
aku kan terus mencela




Misread

lantaran hanya sebuah sentilan itu, engkau menghela nafas
jauh di pelupuk mata sana, bersemi ornamen nestapa

"ah, lemah!"menelaah setengah penjajah

mulutnya disulut api
lengan tangannya terusik
parasnya memeras dahaga

munculnya bias-bias keyakinan
sepucuk nostalgia dikobarkan
jangan jumawa berkepanjangan

alangkah absurbnya nurani
hanya berkutat pada puisi
bukan lelaki sejati

dia terus menunggu
tanpa nomer antrian
mencari sesuatu
yang berakhir lamunan