terlalu sayang untuk berjudi
agak rancu membuat intuisi
tolong jangan menggumam
engkau masih hijau
persepsi tajam mengeram
aku menyisir ladang cemburu
hingga saatnya tiba, idealisme tak berpaling
akuisisi kehidupan sontak culas
kapan udara menghilang
terusik terpaan badai panas
resahku murah
jam terbang di titik nol
bersimpul amarah
anak manusia justru kebal
mereka hendak tiru seteru
tantang saja dirimu
itu akan keburu
bila engkau tak keliru
semua akan menjadi seru
untuk siapa ini dihempas.dengan apa ini dirajut.buat apa menilik polemik.
ada gelagat untuk rasa
tertuang ke dalam asa
engkau superior?
aku hanya inferior......mencoba mulai mengusik tanda kegelisahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar