saling hormat terhadap alam, mereka tertawa dalam inangnya.
janjimu palsu, bersyarat dua titik, tapi teruntuk yang tak bernyawa.
mereka terbiasa dengan proporsi, proporsi yang menjemukan
mereka dibawakan seonggok, seonggok daging kemunafikan
tertuju padamu, satu....satu harapan bercerita impian
kenari yang menari-nari mencari pelarian
aku bosan dengan sampan......sampan yang menampang
posisiku bulat, tapi ia hanya sebuah jejak
celotehku berat, tapi ia bergantian sendawa
sepucuk suara terbakar dalam amarah
mereka melontar.....melontar kejutan
aku hanya mengestimasi, membuat sebuah lompatan
ganjil sekali nyanyiannya ? yaaa...karena ini memang hanyalah sebuah paduan....paduan keheningan
keheningan yang akan hilang sesaat setelah nestapa ini pergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar