bukan cinta yang berseru,
tapi hati menjadi dewa,
logika bergiliran
apa sekarang giliran cinta?,
logika bertengkar dengan dewa-Nya
konon seruan hati tak berangan
logika berseru atas takdirnya
hati bergilir untuk menangis
cinta mengaku sebagai dewa
mungkin ini cinta, tanpa logika, hanya hati yang bicara...
logikanya adalah mencintai dengan setulus hati....
karena hati menyatukan dua cinta dengan menyita logika....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar